Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Bagikan

Upacara ini diikuti para pemimpin, nelayan dan sebagian besar penduduk; karena tujuannya adalah demi kebaikan bersama: berkurangnya ikan menyebabkan kemunduran dan kemiskinan.

Namun, upacara Semah Terubuk bukanlah perayaan sehari-hari. Selain sangat mustahak, acara ini juga sangat mahal. Untuk melaksanakannya dengan tepat, ribuan gulden harus dikumpulkan. Tertibnya pun tidak boleh ada yang ditinggalkan, sebab bisa-bisa semuanya akan menjadi sia-sia.

Sebelumnya, izinkan penulis memperkenalkan tokoh utama pelaku semah. Dia adalah seorang perempuan yang berasal dari kalangan biasa, namun memiliki gelar kebangsawanan Jinjang Raja12. Ketinggian martabatnya ini bersifat turun-temurun; oleh karena itu selalu berada dalam jurai keluarga yang sama, dan ketentuannya harus selalu seorang perempuan. Terbukti suatu kali, konon pada tahun 1865, seorang laki-laki ditunjuk sebagai penyemah terubuk, tetapi semah itu ternyata gagal: pihak yang diseru, terubuk, tidak terpikat.

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

BagikanPengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...

2 Komentar

  1. H. Erman Zaruddin usman

    Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
    Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
    Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu

  1. Pingback: Terubuk - LAM Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!