Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Bagikan

Kapal penjaga armada sementara ini diikuti perahu Jinjang Raja yang dihias mewah, diiringi 400 hingga 500 kapal nelayan. Pemandangan arak-arakan di laut yang seperti itu memang menakjubkan, dan Selat Bengkalis yang sepi lalu menjadi panggung yang sangat meriah.

Setelah prosesi tiba di bangsal kenduri, bagian kedua upacara dimulai: di sanalah nanti akhirnya. Mengenakan pakaian sutra berhias bunga-bunga dan emas, sang dukun diarak oleh pengikutnya menuju singgasana berlapis kuning. Ketika mereka sampai, Sultan Siak dan Datuk Laksamana duduk di sampingnya. Batin-batin menempatkan diri di keempat tiang bangsal, dan isteri mereka duduk di belakang singgasana. Bidu mendekat.

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

BagikanPengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...

2 Komentar

  1. H. Erman Zaruddin usman

    Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
    Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
    Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu

  1. Pingback: Terubuk - LAM Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!