Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Bagikan

Bukitbatu adalah tempat pertemuan umum, tempat bagian awal upacara– katakanlah, orakel pertama – berlangsung. Bagian kedua dan yang paling penting dilaksanakan di kuala Bengkalis, tempat Dewa Terubuk, yaitu Janggi, tinggal di dasar sungai.

Jinjang Raja diarak oleh wakil-wakil banyak negara bagian ke bangsal kenduri. Dia kemudian duduk di singgasana yang ditutupi sutra kuning. Dukun perempuan itu telah mengganti pakaian sehari-harinya, karena dia telah berubah dari seorang warga biasa menjadi seorang ratu. Dia sekarang mengenakan sarung sutra putih, kepalanya dililit sutra kuning bertenun benang emas, dilengkapi aneka bunga dan sunting emas. Sebelah tangannya memegang kain sutra kuning, dan sebelahnya lagi memegang kipas yang tepi-tepinya juga bersulam emas.

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

BagikanPengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...

2 Komentar

  1. H. Erman Zaruddin usman

    Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
    Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
    Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu

  1. Pingback: Terubuk - LAM Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!