Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Kenduri berakhir. Hasil tangkapan nelayan akan kembali melimpah dan Jinjang Raja kembali sebagai perempuan biasa di pangkuan keluarganya.

Sebagai tanda peringatan akan kenduri semacam itu, satu kepala kerbau digantung di kuala sungai Bengkalis.

Sebagai penutup dari sketsa ini, tidak berlebihan bila kita mengutip anekdot legendaris yang turun dari orangtua ke anak dan membuktikan bagaimana balai kerajaan mempercayai kekuatan semah terubuk, tanpa syarat.

Dahulu kala – ya, lebih dari seratus tahun yang lalu – konon Sultan Johor-Lingga mengirim pesan kepada Sultan Siak, bahwa ia sangat ingin makan ikan terubuk, dan meminta kirimkan beberapa ekor ikan favorit itu. Sultan Siak, sebagai anggota yang lebih muda dari keluarga kerajaan Johor-Lingga, melakukan apa pun selain untuk memuaskan “abangnya” itu, dan memerintahkan agar seseorang segera pergi menangkap terubuk.

Bagikan

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...