Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Bagikan

Isi dan susunan kedua publikasi itu dapat dikatakan identik, dengan empat urutan topik. Pertama, pendahuluan (‘Inleiding’; 1877: 298-299). Kedua, tentang sejarah produksi ikan terubuk (‘Geschiedenis der Visccherij’; TBG 1877: 299-303) di Bengkalis abad ke-19 (sebelum 1870-an) dan pasang-surutnya yang dipengaruhi oleh kebijakan perpajakan pemerintahan (baik Kerajaan Siak Sri Inderapura maupun Hindia-Belanda). Ketiga, ‘De Vischvangst’ (TBG 1877: 304-307), yaitu tentang teknologi penangkapan dan pemasarannya. Dan keempat, ‘Troeboek Bezwering’ (TBG 1877: 308-317) atau Semah Terubuk, yaitu tentang tradisi masyarakat nelayan setempat berkaitan dengan ikan tersebut.

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

BagikanPengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...

2 Komentar

  1. H. Erman Zaruddin usman

    Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
    Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
    Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu

  1. Pingback: Terubuk - LAM Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!