Kemudian Sultan menjadi tidak sabar dan bertitah: “Saya perintahkan agar itu dilakukan! Kalau seperti itu jawabanmu, apa lagi gunanya semah? Kalau keadaan biasa-biasa saja, semah tak perlulah. Ingat, jika nanti semah itu sia-sia, beta akan menghapusnya, karena apa gunanya menyemah kalau tidak ada hasil.”
Semah Terubuk, dengan demikian, dilaksanakan terjadi atas perintah sang raja. Semua prosesi dijalankan, dipatuhi dengan ketat, dan diakhiri selengkap-lengkapnya.
Setelah itu para nelayan melaut membawa keraguan apakah mereka akan mendapatkan hasil.
Tapi, betapa, menakjubkan! Begitu jaring dipasang, ribuan ikan terubuk berduyun-duyun memenuhinya, sehingga tidak semuanya diambil karena kapal tak muat lagi.
Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu