Kemudian Sultan menjadi tidak sabar dan bertitah: “Saya perintahkan agar itu dilakukan! Kalau seperti itu jawabanmu, apa lagi gunanya semah? Kalau keadaan biasa-biasa saja, semah tak perlulah. Ingat, jika nanti semah itu sia-sia, beta akan menghapusnya, karena apa gunanya menyemah kalau tidak ada hasil.”
Semah Terubuk, dengan demikian, dilaksanakan terjadi atas perintah sang raja. Semua prosesi dijalankan, dipatuhi dengan ketat, dan diakhiri selengkap-lengkapnya.
Setelah itu para nelayan melaut membawa keraguan apakah mereka akan mendapatkan hasil.
Tapi, betapa, menakjubkan! Begitu jaring dipasang, ribuan ikan terubuk berduyun-duyun memenuhinya, sehingga tidak semuanya diambil karena kapal tak muat lagi.