Begitulah, setiap roh dengan caranya masing-masing memberitahu sebab-sebab langkanya ikan terubuk. Hal-hal yang merekat katakan biasanya meluputi adanya sejumlah pelanggaran terhadap tertib upacara semah, kurangnya kemufakatan antara sesama nelayan, kurang mematuhi adat lama, keserakahan beberapa pemimpin, dan sebagainya17. Dengan cara yang sama, apa-apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan juga diberikan; katakanlah, bagaimana menghancurkan pengaruh-pengaruh jahat yang sedang bermain.
Sementara kegiatan ini berlangsung di bangsal, Batin Senerak berjaga-jaga dengan kapalnya di kuala sungai. Waktu itu juga, ia membagikan kue-mueh yang berada di bawah pengawasannya kepada semua nelayan. Sekarang secara akurat dipertimbangkan apakah ada tanda-tanda kehadiran dewa terubuk, yang diartikan bahwa ia senang dengan kenduri itu, dan senang pula menerima sarana penebusan yang disebutkan oleh enam belas roh.
Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu