Di luar bangsal sekarang meriah, penuh sorak-sorai. Ada yang menari dan ada yang bernyanyi. Rebana dan alat-alat musik lainnya terdengar. Keempat Batin itu kemudian bangkit menari dengan Jinjang Raja. Tariannya berupa beberapa gerakan melingkar, disertai liukan tubuh yang terukur dan kedua tangan diayun-ayun ke udara. Setelah selesai menari, wirawati upacara ini kembali ke singgasananya, sementara keempat Batin pergi ke empat sudut bangsal yang seorangpun tidak diperbolehkan berada di sana. Sekarang empat perempuan isteri batin-batin datang, melayani Jinjang Raja.
Pahar tembaga besar dibawa bersama perasapan dengan arang yang membara. Pahar itu berisi: kemenyan, daging panggang cokelat, nasi putih, dan beberapa botol kecil minyak wangi.
Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu