Beranda / Matabudaya / Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Semah Terubuk – J. S. G. Gramberg

Bagikan

Alam adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya hasil tangkapan; dan nelayan pribumi jarang memperhitungkannya. Ketika gejala aneh atau tidak bersahabat terjadi padanya, selalu ada kecenderungan pada mereka untuk memusatkan pikiran pada sebab-sebab supranatural. Hal ini juga terjadi pada nelayan penangkap ikan terubuk. Jika hasil tangkapan mereka berkurang selama beberapa waktu, maka mereka mendahulukan kesimpulan bahwa hal itu disebabkan oleh kuasa-kuasa rahasia, atau kemarahan kekuatan gaib. Maka, mereka merasa wajib membangkitkan kembali pengaruh-pengaruh baik, dan menghentikan kekuatan-kekuatan jahat yang membahayakan mereka. Dari situlah muncul upacara Semah Terubuk.

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

BagikanPengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...

2 Komentar

  1. H. Erman Zaruddin usman

    Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
    Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
    Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu

  1. Pingback: Terubuk - LAM Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!