Ketika Sultan diberi kabar gembira tentang hasil tangkapan berlimpah ini, baginda sangat senang; sekarang ia dapat memenuhi keinginan “abangnya” yang duduk di tahta Lingga: “Beta paham sekarang,” katanya, “Semah Terubuk bukanlah hal yang sia-sia”.
(Pengantar dan penerjemah: Al azhar)
1 J. S. G. Gramberg adalah salah seorang pegawai pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang pernah bertugas sebagai Sekretaris Residensi Sumatra Timur di Bengkalis, kemudian dipindahkan ke distrik Lampung, dengan jabatan yang sama. Rangkaian tulisannya mengenai ikan terubuk ini diterbitkan setelah ia pindah ke Lampung.
Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu