Oleh Syaiful Anuar Ratib dalam bahasa lisan masyarakat Melayu di hulu Sungai Jantan selalunya dilafalkan menjadi ghatik. Telah menjadi kebiasaan lisan orang Melayu mengganti bunyi huruf ‘r’ —dalam bahasa formal kerajaan dan naskah-naskah di Riau dan Kepulauan Riau— menjadi ‘ghim.’ Misalnya, rimba menjadi ghimba, risau ...
SelengkapnyaKeputusan Gubernur Riau Tentang Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu Riau Pada Pendidikan Menengah di Provinsi Riau
GUBERNUR KEPUTUSAN GUBERNUR RIAU NOMOR: Kpts.921 Tentang Keputusan Gubernur Riau Tentang Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu Riau Pada Pendidikan Menengah di Provinsi Riau
SelengkapnyaRibu-ribu
Lygodium flexuosum; spesies serupa Lygodium microphyllum dan Lygodium japonium (Thumb.). Jenis paku panjat yang batangnya ramping, tumbuh sepanjang tahun, dengan rimpang (akar umbi) yang merayap pendek. Daunnya kecil-kecil, sebagian tidak mengandung spora, sebagian lagi mengandung spora. Semua jenisnya memiliki kemampuan untuk tumbuh tak terbatas, ...
SelengkapnyaTepuk Tepung Tawar
Melayu Riau itu terbentuk dari keanekaragaman suku, puak, dan kaum yang sekarang berhimpun di walayah geografis yang bernama Provinsi Riau. Ada dua kelompok besar masyarakat adat di Riau ini. Yang pertama adalah kelompok masyarakat adat yang adatnya berhulu kepada Datuk Perpatih Nan Sebatang atau yang ...
SelengkapnyaSekitar Penghargaan Ingatan Budi
Tak berlebihan dikatakan bahwa kata “budi” menempati suatu wilayah yang istimewa dalam khazanah Melayu Riau. Kata budi itu sendiri memiliki makna mendalam sebagai sosok yang melewati jangkauan tempat dan waktu. Kata ini mengiringi sesuatu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari di mana saja, tetapi kekal ...
SelengkapnyaPak UU dan Ingatan Budi
Senang hati karena bertemu Pak UU Hamidy masih terasa sampai pagi ini. Ia datang dalam acara peringatan Milad ke-49 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), menerima Penghargaan Ingatan Budi yang diselenggarakan lembaga kebudayaan itu, Senin malam (1 Juli 2019). Pak UU Hamidy dinilai amat berjasa dalam ...
SelengkapnyaDatuk H. Wasnury Marza
Datuk H. Wasnury Marza gelar Datuk Setia Perkasa lahir di Rengat Kabupaten Indragiri pada tanggal 16 Maret 1946. Ayahandanya bernama Muhammad Ali Radhillah bin Muhammad, keturunan keturunan dari Panglima Dalam Kerajaan Indragiri. Ibundanya bernama Zaurah binti Thamin, keturunan dari Suku Penghulu atau Datuk Setia Perkasa ...
SelengkapnyaDatuk H. UU Hamidy
Datuk Drs. H. UU Hamidy, M.A dilahirkan di Rantau Kuantan, Riau pada 17 November 1943. Menamatkan studi pada IKIP Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 1970 dengan skripsi sarjana ‘’Tema Keadilan dan Kebenaran dalam Karya Sastra Indonesia Tahun 1966’’. Sejak tahun 1971 bekerja sebagai ...
SelengkapnyaDatuk Sudirman Agus
Datuk Sudirman Agus, S.Pd, lahir di Tembilahan pada 9 September 1949. Menekuni bidang seni Lukis, Seni Musik, Seni Sastra, dan seni Tari ini. Seniman yang aktif sebagai seniman di Sanggar Dewan Kesenian Kampar/Himpunan Seniman Kampar beralamat Jl. Dt. Tabano Gg. Rakhmat 09, Rt 3 Rw ...
SelengkapnyaDatin Hj. Roslaini binti Djadin
Datin Hj. Roslaini Binti Djadin lahir di Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, pada 27 September 1938. Isteri dari tokoh Riau Datuk H. Ismail Suko (Alm) ini aktif dalam sejumlah organisasi wanita/kemasyarakatan dan lembaga antara lain sebagai ketua/wakil ketua di sejumlah organisasi antara lain Pertiwi Cabang Kantor ...
Selengkapnya