Tulisan di bawah ini adalah terjemahan bagian keempat dari artikel Gramberg itu, dengan teks dasar bertajuk ‘Troeboek Bezwering’ (Semah Terubuk) yang dimuat dalam TBG (halaman 308-317).
***
Setiap usaha selalu ada kemungkinan gagal, apalagi dalam pekerjaan menangkap ikan. Selain hilangnya jaring, tenggelamnya kapal, lenyapnya nelayan dan lebih banyak hal yang tak terhindarkan, pekerjaan menangkap ikan itu sendiri hasilnya sangat bervariasi. Tahun ini sangat banyak, tahun yang lain kurang, tahun berikutnya bahkan mungkin hancur-hancuran. Tahun-tahun tidak menyenangkan dialami sama banyaknya oleh nelayan penangkap ikan terubuk dengan nelayan-nelayan lain di dunia, termasuk penangkap ikan haring.
Dulu waktu masih kecil aki selalu bercerita tentang kisah ikan terubuk yang mau menikah dengan puteri pepuyu. Menurut aki kami masuk batin penebal yang tugasnya bawa bertih saat semah ikan terubuk dan tempatnya di tunggul jati yang bisa diletakkab hidang untuk 40 hidang. Katanya sekarang tunggul itu dah tak mau timbul akibat ulah manusia.
Senang saya membaca kisah terubuk dan pulau bengkalis. Ternyata masa lalu belanda peduli dan memiliki kesahnya dan tersimpan pula di sana.
Terimakasih kepada lam Riau ,semoga sukses selalu