Beranda / Syahdan / Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya
taufik ikram jamil

Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya

BEGITULAH kenyataan bahasa Melayu Riau sebagai cikal bahasa Indonesia, patut diakui sebagai suatu kebanggaan. Tak sedikit orang yang datang dan pergi, akan mengesani kenyataan tersebut yang mereka tahu saat di sekolah menengah. Tak orang biasa, pejabat di Riau, senantiasa merasa tahu bagaimana pengakuan sekaligus kenyataan itu terjadi – tanpa mereka peduli geopolitik. Posisi sebagai cikal bakal bahasa Indonesia itu sendiri, diajarkan di sekolah menengah pertama terutama dalam mata pelajaran Budaya Melayu Riau.

Sumbangan daerah ini untuk Indonesia menjadi paripurna, menyerahkan emas hitam (minyak) dan bahasa betapapun tak setara dengan apa yang dinikmati orang Amerika Latin yang memperoleh bahasa dari Spanyol, sedangkan orang Spanyol memperoleh emas dari Amerika Latin. Dalam keadaan seperti itu pula, perasaan pun tidak terlalu nyaman. Lautan minyak di Blok Rokan, ladang minyak terbesar di Asia Tenggara yang ditambang hampir 100 tahun, tak mampu mengangkat hidup orang Melayu, pengakuan bahasa Indonesia bersumber dari sini pun, kini dikutak-katik.

Bagikan

Lihat Juga

Anugerah Kebudayaan Kemendikbud untuk Almarhum H. Tenas Effendy

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi Anugerah Kebudayaan kepada budayawan alam Melayu, Alm. H. Tenas ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!