TIDAK dengan sendirinya, Riau dan Kepulauan Riau berpisah menjadi dua provinsi, menyebabkan rasa kepemilikan bahasa bahkan budaya secara umum ikut berpisah juga, antara Kepulauan Riau – Riau daratan. Sebab sejak awal disadari bahwa pembinaan bahasa Melayu Riau di pulau Penyengat sebagaimana diungkapkan di atas, bukan sesuatu yang turun begitu saja dari langit. Ia merupakan puncak gunung yang disangga oleh proses kreatif atau kepentingan berbahasa. Umum dikatakan bahwa bahasa Melayu yang dibina di pulau Penyengat dan menjadi bahasa Indonesia, mulai berkembang bersamaan dengan kejayaan Sriwijaya, sedangkan salah satu pusat Kerajaan Sriwijaya itu berada di Riau, khususnya Muaratakus, Kampar, dengan gemilang (Mukhtar Lutfi, 1977).
Beranda / Syahdan / Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya
Tags bahasa bahasa indonesia jejak bahasa jejak bahasa Indonesia dari Riau riau
Lihat Juga
Anugerah Kebudayaan Kemendikbud untuk Almarhum H. Tenas Effendy
Bagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi Anugerah Kebudayaan kepada budayawan alam Melayu, Alm. H. ...