Beranda / Syahdan / Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya
taufik ikram jamil

Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya

Arkian, pengalaman saya sebagai seorang Melayu Riau, pun demikian. Ketika emak menulis surat kepada saya akhir 70-an, dia menggunakan bahasa yang berbunyi vokal /a/ di akhir kata yang diucapkan /ê/ dalam percakapan, misalnya ia menulis – masih segar dalam ingatan saya, “Apa kabar Ananda, semoga sehat walafiat”. Memanglah demikian, sebab bagi kami orang Melayu Riau sendiri, bahasa Indonesia itu disebut sebagai bahasa kota yang dapat berarti bahwa bahasa Indonesia masih merupakan bagian dari bahasa Melayu. Berbeda dengan orang Jawa, menyebut bahasa yang dikatakan bahasa Indonesia dengan nama bahasa Melayu, sebagaimana terekam amat banyak dalam novel Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer (Lantera Indonesia, 2011), kemudian tersalin dalam film-nya dengan tajuk serupa Bumi Manusia, sutradara Hanung Bramantyo (2019).

Bagikan

Lihat Juga

Anugerah Kebudayaan Kemendikbud untuk Almarhum H. Tenas Effendy

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi Anugerah Kebudayaan kepada budayawan alam Melayu, Alm. H. Tenas ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!