Dari Kampar, pusat kekuasaan pindah ke Palembang pada abad ke-7 dengan tetap menjadikan Muaratakus sebagai pusat agama. Runtuh abad ke-14, Melayu ditegakkan di Bintan, kemudian mudik ke Inderagiri sampai ke Kuantan. Dari sini kembali ke Bintan, kemudian Tumasik dan Melaka. Diserang Portugis, Sultan Mahmud kembali ke Bintan meskipun kemudian meninggal di Kampar, Riau. Keturunannya ini membina kekuatan kembali sampai mendirikan Johor. Pada gilirannya Johor – Riau pecah, diiringi dengan tersingkirnya Raja Kecik dari Bintan dan mendirikan Siak tahun 1723, sedangkan Sultan Sulaiman tetap dengan klaimnya atas Johor – Riau sebagaimana juga klaim Raja Kecik. Tapi harap diingat saja, Sultan Sulaiman adalah ipar Raja Kecik karena penguasa ini menikahi adik bungsunya, Tengku Kamariah (ibid).
Beranda / Syahdan / Dari Dapunta Hyang ke Iyeth Bustami, Jejak Bahasa Indonesia dari Riau: Pandangan Sosial Budaya
Tags bahasa bahasa indonesia jejak bahasa jejak bahasa Indonesia dari Riau riau
Lihat Juga
Anugerah Kebudayaan Kemendikbud untuk Almarhum H. Tenas Effendy
Bagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi Anugerah Kebudayaan kepada budayawan alam Melayu, Alm. H. ...