Begitulah, setiap roh dengan caranya masing-masing memberitahu sebab-sebab langkanya ikan terubuk. Hal-hal yang merekat katakan biasanya meluputi adanya sejumlah pelanggaran terhadap tertib upacara semah, kurangnya kemufakatan antara sesama nelayan, kurang mematuhi adat lama, keserakahan beberapa pemimpin, dan sebagainya17. Dengan cara yang sama, apa-apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan juga diberikan; katakanlah, bagaimana menghancurkan pengaruh-pengaruh jahat yang sedang bermain.
Sementara kegiatan ini berlangsung di bangsal, Batin Senerak berjaga-jaga dengan kapalnya di kuala sungai. Waktu itu juga, ia membagikan kue-mueh yang berada di bawah pengawasannya kepada semua nelayan. Sekarang secara akurat dipertimbangkan apakah ada tanda-tanda kehadiran dewa terubuk, yang diartikan bahwa ia senang dengan kenduri itu, dan senang pula menerima sarana penebusan yang disebutkan oleh enam belas roh.