Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu
al azhar

Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu

Bagikan
[Tulisan ini bersumber dari versi power point yang dibentangkan dalam seminar sempena kegiatan “Revitalisasi Budaya Melayu” yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang pada tahun 2008. Versi makalahnya sudah pernah diterbitkan dalam bentuk fragmen-fragmen di laman sesawang pada tahun 2013. Kemudian, untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sastra Oktober 2018 di laman sesawang lamriau.id, tulisan itu disunting lagi dan disempurnakan.]

 

  1. Mukaddimah

“Sastra Melayu” adalah saujana luas gejala-gejala dalam rentang waktu yang juga amat panjang untuk dibahas. Istilah ini mengandung pengertian “semua sastra berbahasa Melayu” yang pernah ada sepanjang sejarah (dari dulu hingga sekarang). Kini, penggunaan istilah “sastra” sudah melebar pula, mencakup semua seni bahasa (verbal arts), baik yang tertulis maupun lisan, sehingga ke dalam pengertian “semua sastra berbahasa Melayu” itu pun harus pula ditambahkan “dengan semua variasi dialeknya”. Dari segi ruang, “sastra Melayu” merangkum sastra (tertulis dan lisan) di sejumlah negara berbahasa Melayu, yaitu sebagian Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, sebagian Singapura, dan sebagian Thailand.

Lihat Juga

Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’

Bagikan  Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!