Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu
al azhar

Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu

Hasan Junus (HJ) pula, selalu menyediakan waktu dan pikirannya untuk menjadi ensiklopedi hidup sejarah dan kebudayaan Melayu, di samping menciptakan sejumlah karya yang memamerkan plastisitas bahasa Melayu itu. Lalu, semangat ke-Melayu-an itu menjadi arus utama penciptaan individu senarai pengarang Melayu Riau dan Kepulauan Riau (seperti Taufik Ikram Jamil, Hoesnizar Hood, Syaukani  Al-Karim, Machzumi Dawood, Tusiran Suseno, Abdul Kadir Ibrahim, Murparsaulian, Junewal Muchtar, Samson Rambah Pasir, Abel Tasman, Marhalim Zaini, dan lain-lain). Dalam sebuah renungannya, Taufik Ikram Jamil (TIJ) menuliskan kedekatan perasaan zamannya dengan zaman yang melahirkan Raja Ali Haji. Kedekatan itu terbentuk dari kesadaran kekalahan politik dan keterpinggiran sosial-budaya yang sama (lihat Taufik Ikram Jamil, “Raja Ali Haji: Pandangan Riau Terkini” dalam Kandil Akal di Pelantar Budi, Yayasan Kata, 2002).

Bagikan

Lihat Juga

Atik yang Piawai

Oleh Syaiful Anuar Ratib dalam bahasa lisan masyarakat Melayu di hulu Sungai Jantan selalunya dilafalkan ...