Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu
al azhar

Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu

Siapakah para pengarang itu? Kebanyakan mereka tinggal di istana, tidak bernama, dan hanya membekaskan jejak identitas dalam prolog-prolog teks mereka, yang dapat dikelompokkan ke dalam sebutan-sebutan: dalang atau dagang. Bila menyebut dirinya dalang, maka ia adalah narator yang percaya diri, dan karangannya dinyatakannya untuk menghibur: pelupaan hati yang lara. Bila menyebut dirinya dagang (sebutan lainnya: musafir, fakir, gharib), maka ia tampil sebagai narator yang bimbang, hamba yang dha’if di hadapan Maha Pencipta, dan karya-karyanya menghala pada faedah peringatan dan pendidikan (lihat G.L. Koster, Mengembara di Taman-taman yang Menggoda, KITLV dan Gurindam Press, 2011).

Bagikan

Lihat Juga

Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita

  (Ditulis dan dikembangkan dari bahan presentasi Zoominar Sembang Alam Melayu #4 yang diselenggarakan oleh ...