Dengan etos keilmuan itu, pengarang Penyengat semasa memunculkan genre-genre baru dalam sastra Melayu: gurindam, ikat-ikatan, cakapan, kamus ensiklopedis, dll. Raja Ali Haji bahkan mewariskan sebuah tulisan yang dapat digolongkan sebagai pemikiran mengenai puitika Melayu (pengantar untuk Syair Ikat-Ikatan Duabelas Puji). Mereka juga bergaul dengan berbagai kalangan, dan menceburkan diri ke dalam dinamika politik dan sosial-budaya semasa. Kepengarangan membuhulkan hubungan maknanya dengan kecendekiawanan: produk-produk tertulis menjadi buah akalbudi. Pada tahun 1885, para cendekiawan ini menubuhkan Rusydiah Kelab, sebuah lembaga yang berperan besar dalam kebijakan politik kerajaan Riau-Lingga menghadapi tekanan kolonial yang semakin meningkat.
Tags al azhar Datuk Seri Al Azhar
Lihat Juga
Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’
Bagikan Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...