Beranda / Telaah / Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu
al azhar

Catatan Al azhar: Penemuan Kembali Kepulauan Sastra Melayu

Bagikan

Begitulah, seperti pendahulu mereka di lingkaran Penyengat, para pengarang Melayu Riau kini mengarungi kenyataan-kenyataan, mendialognya, dan dengan akalbudinya menghidangkan persepsi-persepsi baru terhadap kenyataan-kenyataan tersebut. Para pengarang Melayu Riau pada masa kini sesungguhnya adalah orang-orang yang pengalaman kesastraannya diberikan oleh sastra arus utama, yaitu “sastra Indonesia”. Namun, seperti para pendahulunya di lingkaran Penyengat, mereka berusaha untuk tidak terjebak dalam perangkap mainstream yang hanya menyuburkan peniruan-peniruan. Kepengarangan representasi kritis yang mereka jalankan adalah pilihan logis, baik untuk tujuan-tujuan kesinambungan dan kemajuan kebudayaan Melayu, maupun untuk memulihkan kembali keragaman ‘pulau-pulau di lautan’ sastra yang terbentuk  dari hakekat keterbukaan dan kecairan kebudayaan Melayu itu sendiri.

Lihat Juga

Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’

Bagikan  Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!