Para pengarang lingkaran Penyengat dengan jelas mengesankan sikap kritis mereka terhadap sejarah dan lingkungan sosial semasa, sebagaimana terlihat misalnya dalam semua karya Raja Ali Haji dan kerabatnya. Teks-teks yang mereka hidangkan hadir seperti sebuah pawai perlawanan dan gerakan perubahan kebudayaan ber-‘arasy ilmu pengetahuan dan budi. Kewibawaan sosial yang terberikan oleh darah bangsawan mereka menjadi kurang penting, sebab sebagaimana ditulis oleh Raja Ali Haji: “hendak mengenal orang berbangsa – lihat kepada budi dan bahasa”. Dalam lingkungan beraja-raja, seorang bangsawan tentu memiliki hak-hak khusus (privelege); tetapi dalam kehidupan semasa, peran dan kedudukan sosialnya di mata orang-orang tetaplah bergantung pada akalbudi dan ilmu yang ditaburkannya. Dan sebagaimana dinyatakan Hasan Junus (dalam Raja Ali Haji Budayawan di Gerbang Abad XX, UIR Press,1988), Raja Ali Haji (dan pengarang Penyengat semasa) memelopori perubahan pandangan tentang kebangsawanan, yaitu dari darah ke kedalaman dan keluasan ilmu.
Tags al azhar Datuk Seri Al Azhar
Lihat Juga
Catatan Al azhar: Kedaulatan Adat di Negeri ‘Padang Perburuan’
Bagikan Catatan ini disampaikan sebagai pengantar dalam pembukaan acara “Dialog Virtual Kedaulatan Adat Melayu di ...