Tidak lama setelah pasukan Paderi menyerang pertahanan Belanda di Bonjol, Sepisang, dan pos-pos pertahanan Belanda lainnya (Januari 1833), maka Tuanku Tambusai melakukan penyerangan mendadak ke dalam benteng Belanda bernama “Fort (Benteng) Amerongen” di Rao. Setelah serangan selesai, Tuanku Tambusai menarik pasukannya dari dalam benteng, kemudian mengundurkan diri ke arah Angkola. Belanda terkejut menerima serangan mendadak Tuanku Tambusai ini, yang menewaskan 11 orang tentara Belanda dan melukai 24 orang lainnya. Dalam serangan itu, di pihak Tuanku Tambusai 25 orang terluka, termasuk Tuanku Tambusai sendiri.
Tags Benteng Tujuh Lapis Harimau Rokan Pahlawan Nasional rohul rokan hulu sungai rokan Tuanku Tambusai
Lihat Juga
Sutardji Calzoum Bachri
Sutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri ...