Beranda / Orang Patut / Tuanku Tambusai: De Padriesche Tijger van Rokan (Harimau Paderi dari Rokan)

Tuanku Tambusai: De Padriesche Tijger van Rokan (Harimau Paderi dari Rokan)

Menghadapi kenyataan kekalahan demi kekalahan, Belanda mengintensifkan politik adu domba dan memotong jalur pasokan logistik. Pada 16 Agustus 1837, Bonjol jatuh ke tangan Belanda; kemudian Tuanku Imam Bonjol mereka tangkap pada 28 Oktober 1837. Setelah itu, Belanda memusatkan kekuatannya menghadapi perlawanan Tuanku Tambusai.

Bulan November 1837, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran di bawah pimpinan Mayor van Beethoven untuk merebut pangkalan Tuanku Tambusai di Portibi. Akan tetapi, Tuanku Tambusai telah membuat kubu-kubu pertahanan di luar Portibi. Salah satu kubu yang terkenal adalah di Siminabun. Tuanku Tambusai dengan pasukannya mempertahankan dengan gigih kubu-kubu pertahanan tersebut sehingga menimbulkan korban yang tidak sedikit di pihak Belanda. Setelah dapat merebut benteng di Siminabun, maka Belanda melakukan penyerangan terhadap benteng Portibi, dengan pasukan yang baru didatangkan dari Padang. Belanda berhasil merebut Benteng Portibi dengan pengorbanan yang besar.

Bagikan

Lihat Juga

Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!