Tidak lama setelah itu, Tuanku Tambusai menyiapkan serangan ke Kota Nopan. Dalam serangannya terhadap benteng Belanda di Kota Nopan, pasukan Belanda mengalami banyak kerugian, banyak meriam yang dirampas, gudang makanan dibakar, dan pasukan Belanda banyak yang tewas. Selesai mengadakan serangan terhadap Kota Nopan, Tuanku Tambusai melakukan pula serangan terhadap Angkola.
Melihat perlawanan gigih yang diperlihatkan oleh Tuanku Tambusai, Belanda merasa perlu mengadakan perundingan. Pada 31 Juli 1834, Residen Francis berunding dengan wakil-wakil yang dikirim oleh Tuanku Tambusai. Beliau sendiri tidak hadir karena sudah menyadari bahwa tidak ada gunanya berunding dengan Belanda. Dalam perundingan ini wakil-wakil dari Tuanku Tambusai menegaskan agar Belanda menarik diri dari tanah Mandailing. Perundingan ini akhirnya mengalami kegagalan.