Beranda / Matabudaya / Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar

Bedak limau memiliki makna menyucikan dan membersihkan. Menyucikan hati dan membersihkan jiwa. Sebagaimana ungkapan adat berikut:

Bedak limau pencuci hati
Mencuci dengki dengan iri
Mencuci dengki dengan khianat
Mencuci dendam berkepanjangan
Mencuci salah dengan silih
Mencuci penyakit nan menahun

Sekarang arus utama penggunaannya adalah seperti yang dipaparkan di atas, tetapi ada juga beberapa kelompok masyarakat adat di Riau yang masih menerapkan dan menggunakan alat-alat Tepuk Tepung Tawar lama, misalnya lebih dominan bedak panca warna seperti yang dipraktikkan di dalam lingkup masyarakat Limo Luhak di Rokan Hulu, khususnya Luhak Tambusai. Bedak panca warna, selain bertih dan beras kunyit. Sementara di tempat lain bedak panca warna sudah ditinggalkan, hanya menjadi satu, dua, atau tiga warna saja.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!