Beranda / Matabudaya / Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar

Jumlah penepuk tepuk tepung tawar harus ganjil, tidak boleh genap, karena ganjil melambangkan keseimbangan. Sebagaimana tergambar dalam ungkapan Melayu, kalau genap tanda kurang, bila ganjil tanda berlebih. Istilah lainnya adalah, kurang menurut adat, berlebih menurut syarak. Dengan kata lain bilangan yang ganjil menunjukkan bilangan yang sempurna. Bilangan tiga mempunyai satu bagian di kanan, satu di bagian kiri, dan satu lagi di tengah. Seimbang. Tidak berat sebelah. Begitu juga dengan bilangan ganjil lainnya. Menurut hakikatnya, satu yang di tengah merujuk pada Yang Maha Kuasa, yang menyiratkan penyerahan diri pada-Nya dan harapan agar yang ditepuk tepung tawari mendapat berkah.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!