Tepuk Tepung Tawar merupakan salah satu tradisi dalam masyarakat Melayu untuk mengiringi upacara-upacara perkawinan, khitanan, upah-upah, syukuran karena mendapat rezeki, sarana penyembuhan, dan sebagainya. Dengan kata lain tepuk tepung tawar dapat dilaksanakan, hampir, pada semua upacara yang ada pada masyarakat Melayu yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur dan memberikan doa selamat.
Tradisi Tepuk Tepung Tawar berkaitan erat dengan siklus hidup (life cycle) yang dilalui seseorang atau sekelompok masyarakat dari lahir hingga meninggal. Fase-fase tersebut tidak hanya ditandai dengan perubahan biologis semata, melainkan juga diikuti dengan perubahan kedudukan sosial di dalam masyarakat. Untuk menghadapi perubahan menuju kondisi-kondisi yang baru itu, seseorang memerlukan satu tahapan inisiasi atau peralihan untuk menumbuhkan semangat yang baru. Dengan demikian, tradisi Tepuk Tepung Tawar dapat dilihat sebagai upacara yang mengiringi peralihan tersebut.
Satu komentar
Pingback: Ribu-ribu - LAM Riau