Beranda / Matabudaya / Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar

Dalam penjemputan, sebelum percakapan dan maksud diutarakan, penjemput meletakkan tepak sirih di hadapan tuan rumah dengan kata pengantar seperlunya. Apabila tuan rumah menyicipinya, meskipun sedikit atau minimal memegangnya, maknanya kehadiran tamu atau penjemput diterima, maka si penjemput dapat mengutarakan maksud kedatangannya. Apabila ada tepak sirih penyambut, tuan rumah akan membalas dengan menyodorkan tepak sirihnya kepada penjemput. Sirih-pinang di dalam tepak sirih adalah pembuka percakapan, pelancar-lancar bicara, pemanis-manis muka. Dengan kata lain, tidak ada percakapan (formal) tanpa keberadaan sirih pinang.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!