Beranda / Matabudaya / Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar

Setelah pembacaan ayat-ayat Al Quran selesai, Datuk Pebilang akan menyebutkan ungkapan-ungkapan adat tentang Tepuk Tepung Tawar sekaligus menyebutkan nama-nama pra penepuk dan urutannya. Berdasarkan urutan itulah Pembawa Tepak Sirih (atau Datuk Bintara Kiri dalam upacara adat penabalan gelar) membawa tepak menuju ke orang yang disebutkan namanya satu per satu.

Orang-orang atau tokoh-tokoh yang akan menepuk tepung tawari disediakan tempat di dekat peterakna, sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka, sekaligus untuk memastikan para penepuk tepung tawar telah hadir. Para penepuk tepung tawar meliputi beberapa unsur yaitu keluarga dekat yang tertua, perwakilan dari pemerintahan, pimpinan, sahabat, dan alim ulama. Alim ulama ditempatkan sebagai penepuk tepung tawar terakhir karena ia sekaligus menutup rangkaian prosesi dengan membacakan doa.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!