Beranda / Matabudaya / Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar sekarang hadir di dalam kelompok-kelompok tersebut, menjadi kesepakatan bersama. Di dalam adat disebut adat yang teradatkan, yang tidak bersumber dari mana-mana tapi kemudian menjadi kebiasaan hidup yang dipraktikkan oleh masyarakat. Jadi, Tepuk Tepung Tawar hari ini, baik di kelompok masyarakat adat yang patriarkhat maupun matriarkhat telah menjadi adat yang teradatkan dan menjadi penanda utama untuk yang kita sebut dengan prosesi Melayu di Riau.

Meski Tepuk Tepung Tawar sudah menjadi adat yang teradatkan, faktanya dalam pelaksanaannya tidaklah selalu sama baik praktik penyelenggaraannya maupun alat-alat yang digunakan. Namun, walaupun cara dan praktik di beberapa tempat berbeda-beda, satu hal yang pasti bahwa Tepuk Tepung Tawar bertujuan untuk mendoakan. Tepuk Tepung Tawar adalah peristiwa doa sosial dalam satu kelompok masyarakat adat kepada orang yang ditepuk tepung tawari agar niatnya terkabul.

Bagikan

Lihat Juga

Marsden dan Pantun Melayu (tahun 1812)

Pengantar William Marsden (1754-1836), seorang linguis dan sejarawan Inggris, adalah ilmuwan pioneer untuk kajian Nusantara. ...

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!