Tepuk Tepung Tawar sekarang hadir di dalam kelompok-kelompok tersebut, menjadi kesepakatan bersama. Di dalam adat disebut adat yang teradatkan, yang tidak bersumber dari mana-mana tapi kemudian menjadi kebiasaan hidup yang dipraktikkan oleh masyarakat. Jadi, Tepuk Tepung Tawar hari ini, baik di kelompok masyarakat adat yang patriarkhat maupun matriarkhat telah menjadi adat yang teradatkan dan menjadi penanda utama untuk yang kita sebut dengan prosesi Melayu di Riau.
Meski Tepuk Tepung Tawar sudah menjadi adat yang teradatkan, faktanya dalam pelaksanaannya tidaklah selalu sama baik praktik penyelenggaraannya maupun alat-alat yang digunakan. Namun, walaupun cara dan praktik di beberapa tempat berbeda-beda, satu hal yang pasti bahwa Tepuk Tepung Tawar bertujuan untuk mendoakan. Tepuk Tepung Tawar adalah peristiwa doa sosial dalam satu kelompok masyarakat adat kepada orang yang ditepuk tepung tawari agar niatnya terkabul.
Satu komentar
Pingback: Ribu-ribu - LAM Riau