Beranda / Orang Patut / Sultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia

Sultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia

Ketidaksenangan pemerintah Belanda atas pengangkatan Syarif Kasim II sebagai Sultan terlihat dalam bentuk penciutan 10 provinsi dalam Kesultanan Siak menjadi lima onderdistrik, dan dihapuskannya Dewan Kerajaan serta beberapa jabatan di lingkungan kerajaan. Restrukturisasi yang dipaksakan pemerintah Hindia-Belanda itu mengakibatkan beban pemerintahan tertumpu di bahu Sultan sendiri, tanpa pembesar-pembesar kerajaan. Maka hubungan Sultan dengan kaki-tangan penguasa Hindia-Belanda tidak dapat dikatakan baik. Kebijakan-kebijakan Belanda selalu dipertanyakan dan ditentang oleh baginda, sehingga Belanda sering menggunakan tekanan dan paksaan kepada beliau (Ahmad Yusuf, 1992). Keadaan itu berlangsung sejak awal pemerintahan baginda, sampai baginda wafat.

Bagikan

Lihat Juga

Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!