Beranda / Orang Patut / Sultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia

Sultan Syarif Kasim II: Tahta untuk Indonesia

Pembelaan Sultan terhadap rakyatnya juga terlihat sewaktu Belanda ingin mengerahkan rakyat Siak Sri Indrapura sebagai tenaga rodi. Sultan menolak kehendak tersebut, dan Belanda tak bisa berbuat apa-apa. Namun, mereka makin yakin bahwa Sultan tidak loyal kepada mereka, sehingga cukup membahayakan kepentingan mereka. Kekuatiran Belanda itu mereka tunjukkan dengan mendirikan benteng dan asrama militer di seberang Sungai Siak, berhadapan dengan Istana Sultan. Dengan demikian Kota Siak menjadi sasaran kontrol pasukan Belanda, dan sekaligus mengawasi gerak-gerik Sultan.

Di sektor keagamaan, Sultan merupakan tokoh pemersatu dari berbagai mazhab keagamaan yang ada pada waktu itu. Masyarakat Siak sudah mengenal Tarikat Naqsabandiyah sejak tahun 1912. Demikian pula faham Muhammadiyah, yang berkembang di Bagansiapiapi. Sultan memberi perhatian terhadap kepelbagaian mazhab itu, dan berupaya agar tidak terjadi konflik. Demikian pula agama lain, seperti Kristen dan Budha, juga diberi ruang untuk hidup dalam suasana rukun dan damai di Siak Sri Indrapura.

Bagikan

Lihat Juga

Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!