
Pada tahun 1929, Sultan mendirikan sekolah Islam untuk perempuan yang disebut Madrasah Annisa. Di madrasah ini, anak-anak perempuan yang kurang mampu juga beasiswa dan diberikan tempat tinggal berupa asrama. Anak-anak perempuan juga disekolahkan baginda ke Diniyah Putri di Padangpanjang, yang didirikan oleh Encik Rahmah atau dikenal dengan Rahmah Al-Yunusiah. Sekolah-sekolah dan pendidikan perempuan ini pun tidak luput dari tekanan pemerintah Hindia-Belanda. Namun, Sultan tak surut.