Bagi Tenas Effendy, kampung dan pedalaman adalah penyangga utama kesinambungan kebudayaan Melayu di Riau; bukan sekedar tempat (place) bermukim orang-orang, tetapi ruang (space) yang menghidupkan nilai-nilai luhur yang bersumbu pada hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan (alam sekitar) beserta makhluk lain penghuninya (horizontal) dan antara semua makhluk dengan Sang Khalik (vertikal). Apabila lingkungan itu diubah dengan semena-mena, maka kesinambungan budaya pun terjejas. Dan itulah yang terjadi. Budaya kampung porak-poranda bersama runtuhnya rimba, tercerabutnya hak dan pengelolaan komunal atas hutan-tanah warisan leluhurnya, tercemarnya suak, danau, sungai, dan selat. Yang tersisa, seperti sering dikatakan oleh Tenas Effendy semasa beliau masih hidup, hanya remah-remah. Maka beliau berkejar-kejaran dengan waktu, secara tak berkala meninggalkan keluarganya, untuk pergi ke kampung dan pedalaman, mengumpulkan remah-remah warisan budaya itu.
Tags tenas tenas effendi Tenas Effendy
Lihat Juga
Sutardji Calzoum Bachri
BagikanSutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri ...
Al fatihah