Penekanannya adalah pada “kejadian dan peristiwa”, “benar-benar terjadi”, “di masa lampau”. Siapa yang ‘membawa’-nya ke masa kini? Para sejarawan dan penulis kronik sejarah merangkai kejadian dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dengan benang-benang tafsir menjadi naratif.
Saya memaknai sejarah sebagai kumpulan kepingan realitas masa lalu yang dipilih-saring dengan berbagai pertimbangan, dikonfirmasi, diverifikasi (dengan data dan teks rujukan), ditafsir, disepakati bersama, diabadikan (direkam/ ditulis) sebagai sebuah naratif yang bermuatan atau mengandung pesan. Muatan atau pesannya antara lain persoalan ke-asal-an (asal-usul), identitas/ jatidiri suatu kelompok/ bangsa, kepahlawanan, dll. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai perekat sense of belonging (rasa kepemilikan), rasa kebersamaan, rasa senasib-sepenanggungan, “kita dari pedih yang sama”.