Beranda / Telaah / Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita

Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita

Kedua penulis/ pengarang menyandarkan karyanya sebagai karya seni dengan mengambil kepingan-kepingan sejarah atas pilihan-pilihan subjektif. Maknanya, karya-karya itu mestinya dibaca sebagai naratif karya seni, bukan sebagai naratif sejarah; betapa pun yang dikisahkannya terkait dengan kejadian, peristiwa, dan tokoh-tokoh yang diyakini ada, nyata, dan benar-benar terjadi di masa lalu.

Dalam menyajikan naratifnya, penulis/ pengarang berperan aktif mengisi ruang kosong di antara kata, baris, dan alinea yang ada dalam sejarah dengan tafsir. Dalam Opera Tun Teja, jalinan konflik pribadi dan kepentingan tokoh-tokohnya didedahkan; tafsir atas alasan-alasan para tokoh bertindak di dalam naratif sejarah. Bagaimana hubungan-hubungan Tun Teja–Hang Tuah, Tun Teja–Hang Jebat, dan Tun Teja–Sultan Mahmud mempengaruhi peristiwa yang tertuang dalam naratif sejarah.

Bagikan

Lihat Juga

SASTRA LISAN DAN KESADARAN ‘RUANG’

SASTRA LISAN DAN KESADARAN ‘RUANG’ Oleh: Alvi Puspita Rindu Berbilang Rindu “Tapo-apo kojo Waang ma. ...