Beranda / Telaah / Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita

Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita

Bagikan

Tafsir-tafsir seperti itu mestinya menarik minat generasi muda pada sejarah. Sejarah seringkali menjadi subjek yang kurang diminati karena banyak hal. Salah satunya adalah karena rendahnya minat baca. Hasil survei UNESCO 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001%; artinya, hanya satu dari 1.000 orang yang mau membaca (m.republika.com, 2016). Meminati sejarah menuntut ketekunan untuk membaca teks. Karya seni menjadi media yang dapat memperkenalkan sejarah dan menarik minat awal. Baik Marhalim Zaini maupun Rida K Liamsi mengawali proses kreatifnya antara lain karena dorongan untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda. Dalam hal ini keduanya dikatakan berhasil jika khalayak pembaca dan penikmatnya menanggapinya sebagai dermaga menuju pemahaman sejarah yang lebih luas dan mendalam, bukan menganggap kedua karya sebagai rujukan sejarah.

Lihat Juga

Kedaulatan Masyarakat Hukum Adat Di Propinsi Riau Sebagai Upaya Pengelolaan Alam Yang Lestari Menghadapi Tantangan Pasca Pendemi Covid-19

BagikanMateri ini dipaparkan oleh Mardhiansyah, S.Hut., M.Sc., IPU. Dosen Jur.Kehutanan FP UNRI dan Pengurus MKA LAMR pada ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!