Syahdan, masih banyak piranti yang menunjukkan hubungan keragaan dan kebatinan almarhum Brigjen TNI (Purn) H. Arifin Achmad dengan Riau. Musik kesukaannya, makanan kesukaannya, sapaan, dan pikirannya, tak penah lepas dari daerah ini. Hal itu bukan berarti ia menafikan produk budaya dengan latar belakang berbeda. “Tapi kalau di dekatnya didengarkan musik Melayu atau makanan Melayu, almarhum akan berkata, nah ini baru lagu atau ini baru makanan,” kata keponakan almarhum, Syofyan Zainal (72).
Ternyata di antara makanan kecil yang paling disukai almarhum adalah bubur kacang hijau. Apalagi, sambung keponakannya yang lain, Khairul Zainal (67), makanan itu dibuat oleh ibunya sendiri, Hj. Cik Binti Tahir. Makanan tersebut yang selalu ia minta dari ibunya. Ia malah bisa membedakan mana bubur kacang hijau yang dibuat ibunya, mana yang tidak. Makanan itu tampak pekat yang memang tidak umum bagi orang lain. Kalau bubur kacang hijau buatan orang lain, hanya ditanggapi almarhum dengan biasa-biasa saja.