BERBAGAI data dapat diajukan bagaimana pencapaian almarhum Brigjen TNI (Purn) H. Arifin Achmad selama menjabat sebagai Gubernur Riau, sebab ia meninggalkan buku catatan selama menjabat yang bertajuk “Bahana Riau”. Tidak sedikit hasil kerjanya yang dapat dinikmati kini dengan dampak luar biasa seperti jembatan Leightoon, jembatan Rantau Berangin, bahkan Kantor Gubernur Riau. Belum lagi menyelesaikan berbagai bangunan yang ditinggalkan pendahulunya seperti Masjid Raya Annur dan Stadion Hang Tuah—kini sudah tergusur karena perluasan Masjid Annur.
Memadailah bila diketengahkan beberapa pencapaian pembangunan di bawah pimpinan almarhum Brigjen TNI (Purn) H. Arifin Achmad. Selama Pelita I (1969/1970 – 1973/1974) misalnya, penerimaan pembangunan Riau Rp 6.993.340.000, menjadi Rp 13.602.180.000 pada Pelita II (1974/1975 – 11977/1978) atau meningat sekitar 100 persen. Ekspor karet tahun 1968 adalah USD 10.044.000, , menjadi USD 40.774.199 tahun 1977 atau meningkat lebih 400 persen. Sebaliknya diakui bahwa berbagai usaha di bidang tanaman pangan, masih menyebabkan Riau kekurangan beras hampir 51.000 ton pada tahun 1977.