Masih berkaitan dengan kain tenunan Siak ini, tak mungkin terlupakan bagaimana almarhum, semasa hidup juga memodifikasikannya menjadi pakaian sehari-hari. Tidak sembarang tempat kemeja maupun safari dengan bahan tenun Siak itu dipakainya. Pakaian tersebut digunakannya saat bertemu dengan menteri atau pejabat tinggi lainnya di Jakarta. Dengan demikian, ia tentu tampil beda, tetapi menyematkan kesan khusus yang mungkin dapat bermakna sebagai suatu pernyataan keberadaan Riau. Suatu daerah yang memiliki martabat tersendiri yang pada saat itu oleh karena berbagai sebab luaran, kurang dikenal di mata orang ramai yang tak akan diuraikan dalam kesempatan sekarang.
