SCB amat menyadari bahwa dia tidak tahu dari mana hasratnya menyatukan dirinya dengan Kekuatan Yang Maha Tinggi itu menjelma. SCB merasa hal itu ada di dalam dirinya sehingga dia memburu Kekuatan Yang Maha Tinggi itu sebagaimana yang diperintahkan oleh hasratnya itu :
tuhan mencipta kucingku tanpa mauku
dan sekarang dia meraung mencariMu dia
lapar jangan beri daging jangan beri
nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku
dan kini dia minta Tuhan sejemput saja
untuk tenang sehari untuk kenyang se
waktu untuk tenang di bumi
SCB akan berkompromi dengan hasratnya itu : ngiau dia meraung mengerang hei/ berapa tuhan yang kalian punya beri/ aku satu sekedar pemuas kucingku hari/ ini ngiau huss puss diamlah aku pasang perangkap di amazon aku pasang perangkap di/ Riau aku pasang perangkap di kota kota/ siapa tahu nanti ada satu tuhan yang/ kena lumayan kita bisa berbagi sekerat un/ tuk kau sekerat untuk aku ngiau huss/ puss diamlah/.