Beranda / Syahdan / Catatan TIJ: Kucing, Saat Penabalan Gelar Adat Sutardji

Catatan TIJ: Kucing, Saat Penabalan Gelar Adat Sutardji

Bagikan

Semenjak hari itu pulalah kucing tersebut tidak pernah alpa mengikuti pembicaraan syekh terutama tentang kekudusan. Kucing ini bahkan mendapat tugas dari syekh, apabila ada tamu yang datang, kucing itulah yang menyambutnya dan dengan ngeongnya saja, pekerja-pekerja di dapur tahu bahwa ada tamu yang datang. Dari ngeong kucing itu pulalah pekerja di dapur mengetahui berapa banyak makanan yang harus disediakannya.

Suatu hari yang celaka bagi orang yang munafik, yang mencari keuntungan pribadi dengan jalan memakai “bendera” Islam. Rombongannya sampai ke tempat syekh tadi. Sang kucing sebagaimana tugasnya sehari-hari mengeong-ngeong menandakan tamu-tamu memerlukan makanan. Tak pelak lagi, pekerja di dapur pun memasak makanan. Akan tetapi, setelah makanan dihidangkan, makanan tersebut kurang satu porsi. Syekh bertanya kepada kucing, mengapa hal itu terjadi.

Lihat Juga

Anugerah Kebudayaan Kemendikbud untuk Almarhum H. Tenas Effendy

Bagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi Anugerah Kebudayaan kepada budayawan alam Melayu, Alm. H. ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!