Setelah sang kucing mencium-cium tamu syekh satu per satu, tiba-tiba kucing membuat onar kepada salah seorang tamu yang juga ketua rombongan tamu syekh itu. Akhirnya, ketua rombongan tersebut mengaku bahwa dia belum menerima Islam. Selama ini, dia hanya menggunakan Islam sebagai topeng untuk mendapatkan keuntungan. Mulai hari itu pula ketua rombongan tersebut menerima Islam dengan tulus.
Konon, kucing ini masih hidup setelah syekh yang memeliharanya meninggal dunia. Akhir hayat kucing itu ditandai dengan peristiwa yang cukup tragis baginya. Sang kucing menceburkan diri ke dalam bejana gulai yang masih menggelegak setelah gagal memberi tahu kepada tukang masak bahwa sebelumnya di dalam gulai itu terjatuh seekor ular. Dengan mengorbankan dirinya ke dalam gulai, terlepaslah para sufi yang memeliharanya memakan makanan haram.