Bukankah dalam sajaknya, SCB menulis: ngiau! Kucing dalam darah dia menderas/ lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber/ gegas lewat dalam aortaku dalam rimba/ darahku dia besar dia bukan harimau bu/ kan singa bukan hyena bukan leopar dia/ macam kucing bukan kucing tapi kucing/ ngiau dia lapar dia merambah rimba af/ rikaku dengan cakarnya dengan amuknya/ dia meraung dia mengerang jangan beri/ daging dia tak mau daging jesus jangan/ beri roti dia tak mau roti ngiau/ kucing meronta dalam darahku meraung/ merambah barah darahku dia lapar O a/ langkah lapar ngiau berapa juta hari/ dia tak makan berapa ribu waktu dia/ tak kenyang berapa juta lapar lapar ku/ cingku berapa abad dia mencari menca/ kar menunggu/.
Tags Datuk Seri Pujangga Ulama Sutardji Calzoum Bachri kucing SCB Sutardji Calzoum Bachri
Lihat Juga
Catatan Al azhar: Bongku
Senin, 6 April 2020, saya memberi keterangan sebagai Saksi Ahli – dari perspektif adat ...