Beranda / Matabudaya / Syair Ikan Terubuk

Syair Ikan Terubuk

Dengan pendekatan intertekstual, orang juga dapat mengajukan pertanyaan: mengapa ikan terubuk yang digunakan sebagai wira? Jika kita mau mema­haminya maka jenis lain dari interteks spesifik – juga interteks realitas – mungkin dapat menolong, yaitu teks-teks tentang tradisi setempat (lihat: Semah Terubuk), gejala-gejala biologis terubuk (lihat: Terubuk), dan segi-segi ekonomi serta teknologi penangkapannya (lihat: Penangkapan Terubuk).

Terakhir, kesuburan sastrawi Syair Ikan Terubuk belumlah selesai. Di alaf ketiga ini, syair itu tetap menginspirasi sejumlah pembacanya untuk menciptakan teks-teks baru, seperti Hang Kafrawi (yang menerbitkan salah satu teks Syair Ikan Terubuk),13 Elmustian Rahman, Abdul Jalil, dan Fakhri (yang menerbitkan dua judul buku pembahasan tentang syair itu), sastrawan Riau Marhalim Zaini (yang menciptakan puisi dan drama yang bersumber dari Syair Ikan Terubuk), dan berbagai tulisan lepas serta video tentang ikan tersebut.

Bagikan

Lihat Juga

Pantun Melayu Tahun 1848 (2)

Pengantar: Selain yang sudah dimuat sebelumnya [Lihat: Pantun Melayu Tahun 1848 1], pada halaman 182 ...