Tetapi yang lebih menarik dari obrolan dengan Pak TE adalah ketika beliau bertanya kepada saya: “Dalam khasanah Melayu sangat banyak diceritakan tentang Bugis… apakah dalam khasanah Bugis juga ada diceritakan tentang Melayu?” Pertanyaan dan jawaban saya pada Pak TE selalu aktual setiap kali saya bertemu dengan beliau, dan tanya-Jawab ini menjadi semacam ikatan emosional antara saya dengan beliau. Jawaban saya waktu itu saya coba ingat kembali dan merekontruksinya untuk Majelis Syarahan hari ini.
Melayu dalam pandangan Bugis-Makassar mempunyai tempat yang sangat istimewa. Bahkan orang Bugis-Makassar sebenarnya lebih awal menceritakan tentang Melayu dibandingkan Melayu menceritakan tentang Bugis. Orang Bugis-Makassar menceritakan tentang Melayu melalui dua sisi dan dimensi waktu yang berbeda. Dimensi legenda dan dimensi sejarah.