Pak TE telah berusaha menjadikan orang Melayu menjadi orang Indonesia yang bermartabat. Pak Tenas Effendy telah menghabiskan usianya di sebuah negara yang kaya budaya tapi nyaris tidak menghargai kebudayaan.
Apa tanda si kayu kelat
buahnya lebat pucuknya banyak
Apalah tanda Melayu beradat
marwah lekat ilmunya rampak.
Bertuah parang karena hulunya
hulu di kepak elok terasa
Bertuah orang karena ilmunya
ilmu diamalkan hidup sentosa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa komunitas budaya, cendekiawan dan masyarakat terpelajar negara Malaysia pada umumnya memberi penghormatan yang amat tinggi dan kedudukan yang amat terhormat pada TE. Hal ini tidak terlepas dari sosok pribadi beliau sendiri yang kalau boleh saya sebut sebagai seorang Begawan, seorang Maestro, sebagai seorang Empu, Pujangga, Sastrawan yang tak tertandingi dalam “rona kemelayuan”.