Yang menarik ialah bahwa Raja Ali Haji adalah seorang bangsawan Melayu keturunan Bugis, sementara di Makassar, penulis 12 jilid I La Galligo adalah bangsawan Bugis keturunan Melayu. Keduanya secara tidak sengaja menggunakan angka 12 sebagai ikon, dan keduanya adalah simbol intelektualitas Melayu-Bugis. Jadi sesungguhnya Indonesia, Melayu adalah simbol budaya; simbol intelektualitas; bukan simbol politik. Karena itulah warisan Pak TE yang paling berharga adalah madah tentang perlunya seseorang mencari ilmu pengetahuan, sebab ilmu pengetahuan adalah harta yang tak ternilai harganya dan tak lekang termakan zaman.
Tags haul tenas effendy Tenas Effendy
Lihat Juga
Catatan Sita Rohana: Tun Teja, Tun Irang dan Tukang Cerita
(Ditulis dan dikembangkan dari bahan presentasi Zoominar Sembang Alam Melayu #4 yang diselenggarakan oleh ...